Financeroll - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah dan masih berada di sekitar area oversold. Diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.350-4.400 dan resistance 4.468-4.500.
Diharapkan laju pelemahan IHSG mulai dapat terbatas yang diiringi dengan mulai berkurangnya aksi jual sehingga masih memungkinkan adanya peluang rebound, meskipun tipis.
Selain itu, meski IHSG sempat berada di bawah target support (4.405-4.415). Nnamun, akhirnya mampu ditutup di atas target tersebut. Adanya berita positif dari Moody's yang menaikkan outlookperingkat Indonesia dari positif menjadi stabil tampaknya tidak serta merta diikuti dengan kenaikan signifkan IHSG.
Laju IHSG pun masih ikut terimbas laju variatif bursa saham Asia, terutama laju HSI. Berita negatif dari krisis likuiditas yang terjadi di China turut mewarnai pasar, selain itu pelaku pasar pun juga masih cenderung melakukan aksi jual.
Tak Cuma itu, dari sisi internal pun juga mempengaruhi laju IHSG yang terutama dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang merembet ke kenaikan biaya transportasi dan harga bahan pangan sehingga menimbulkan kekhawatiran secara psikologis terhadap lonjakan inflasi. Akan tetapi, seiring mulai menghijaunya bursa saham Eropa, IHSG mulai mencoba untuk reboundmeski belum kembali menyentuh level tertinggi di awal sesi.
Selain itu, meski IHSG sempat berada di bawah target support (4.405-4.415). Nnamun, akhirnya mampu ditutup di atas target tersebut. Adanya berita positif dari Moody's yang menaikkan outlookperingkat Indonesia dari positif menjadi stabil tampaknya tidak serta merta diikuti dengan kenaikan signifkan IHSG.
Laju IHSG pun masih ikut terimbas laju variatif bursa saham Asia, terutama laju HSI. Berita negatif dari krisis likuiditas yang terjadi di China turut mewarnai pasar, selain itu pelaku pasar pun juga masih cenderung melakukan aksi jual.
Tak Cuma itu, dari sisi internal pun juga mempengaruhi laju IHSG yang terutama dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang merembet ke kenaikan biaya transportasi dan harga bahan pangan sehingga menimbulkan kekhawatiran secara psikologis terhadap lonjakan inflasi. Akan tetapi, seiring mulai menghijaunya bursa saham Eropa, IHSG mulai mencoba untuk reboundmeski belum kembali menyentuh level tertinggi di awal sesi.
Pada akhir perdagangan, Selasa (25/6), ditutup berkurang 10,588 poin (0,24%) ke level 4.418,872. Sementara indeks unggulan LQ45 ditutup turun 4,672 poin (0,65%) ke level 719,575. Sentimen negatif banyak beredar hari ini, terutama dari pasar global. Rencana The Fed mencabut stimulus serta kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China membuat investor berlomba-lomba lepas saham.
Tekanan aksi jual ini didominasi oleh investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,17 triliun di seluruh pasar. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 188.756 kali pada volume 4,758 miliar lembar saham senilai Rp 6,3 triliun. Sebanyak 127 saham naik, sisanya 122 saham turun, dan 98 saham stagnan. Bursa-bursa regional bergerak mixed hingga sore kemarin. [geng]
Sugeng Riyadi 26 Jun, 2013 Tekanan aksi jual ini didominasi oleh investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,17 triliun di seluruh pasar. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 188.756 kali pada volume 4,758 miliar lembar saham senilai Rp 6,3 triliun. Sebanyak 127 saham naik, sisanya 122 saham turun, dan 98 saham stagnan. Bursa-bursa regional bergerak mixed hingga sore kemarin. [geng]
-
Source: http://financeroll.co.id/news/77686/pre-opening-meski-dekat-area-oversold-rupiah-diperkirakan-masih-tertekan