Financeroll - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bisa kembali terkoreksi Selasa (2/7) seiring lemahnya dorongan beli saham. Support indeks 4.732-4.755 dan resistance 4.816-4.832. Secara teknis, indeks berpola menyerupai advance block di atas middle bollinger bands (MBB).
Selain itu, Moving Average Convergence-Divergence (MACD) naik terbatas dengan histogram negatif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic mulai terbatas kenaikannya di atas area oversold. Laju IHSG melemah, namun, masih mampu berada di atas target support 4.700-4.743. Kondisi ini memperlihatkan, sebenarnya masih ada dorongan beli namun, kurang didukung dengan sentimen yang ada.
Dorongan beli ini bisa saja kembali melemah bila dari sisi sentimen kurang mendukung dan IHSG mungkin saja kembali terkoreksi. Diharapkan rilis indeks manufaktur di AS dan Eropa bisa berikan sentimen positif.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE), trading buy dengan support Rp 1.740-1.770, resistance Rp1.860-1.880, dan target harga Rp 1.870. Stochastic mencoba upreversal. PT Pakuwon Jati (PWON), trading buy dengan support Rp 330-355, resistance Rp 370-385, dan target harga Rp 375. Bullish engulfing dekati MBB.
Kemudian saham PT Holcim Indonesia (SMCB), trading buy dengan support Rp 2.475-2.575, resistance Rp 2.675-2.725, dan target harga Rp 2.700. Bullish harami di atas lower bollinger band (LBB). PT Wijaya Karya (WIKA), trading buy dengan support Rp 2.000-2.075, resistance Rp 2.200-2.250, dan target harga Rp 2.250. Lower spinning di atas LBB.
Saham-saham lainnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam kisaran Rp 5.500-6.150, trading buy selama di atas Rp 5.900; PT Modern Land Realty (MDLN) dalam kisaran Rp 860-950, buy on weakness apabila di bawah Rp 900; PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dalam kisaran Rp 4.850-5.250, trading sell jika Rp 4.900 gagal bertahan; PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp 7.500-8.250, trading buy selama di atas Rp 7.900.
Berikutnya saham PT Summarecon Agung (SMRA) dalam kisaran Rp 1.230-1.350, buy on weakness apabila di bawah Rp 1.260; PT Lippo Cikarang (LPCK) dalam kisaran Rp 8.300-8.950, trading buy selama di atas Rp 8600; dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) dalam kisaran Rp 3.000-3.250, trading buy selama di atas Rp 3.175.
Pada perdagangan Senin (1/7) HSG ditutup melemah 41,44 poin (0,86%) ke posisi 4.777,452. Intraday terendah 4.747,975 dan tertinggi 4.815,725. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell Rp 301,3 miliar dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual.
Telah impasnya utang gap 4.562-4.620 dan 4.743-4.801 memang membuat IHSG memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan. Namun, seperti yang kami sampaikan sebelumnya di mana dengan adanya tambahan gap di level 4.621-4.644, membuat IHSG rentan sehingga mudah terkoreksi bila tidak didukung dengan sentimen yang ada.
Alhasil, IHSG harus menahan sementara potensi kelanjutan kenaikan tersebut setelah bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan tidak cukup berikan imbas kondusif bagi IHSG. Belum lagi masalah rilis data inflasi yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan masih defisitnya neraca perdagangan nasional membuat IHSG terkepung dalam suasana negatif. Variatifnya laju bursa saham Asia dan pembukaan pasar saham Eropa juga belum mampu mendukung peluang kenaikan IHSG. [geng]
Sugeng Riyadi 02 Jul, 2013 -
Source: http://financeroll.co.id/news/78139/ihsg-berpeluang-lanjutkan-koreksi-sejumlah-saham-layak-dipertimbangkan