[NMForex] Financeroll
- Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin pagi
hingga siang (8/7) bergerak melemah dipicu kembali meningkatnya harga
minyak dunia yang menembus 100 dolar AS per barel. Kurs rupiah yang
ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore lalu, bergerak
melemah sebesar lima poin menjadi Rp 9.945 dibanding posisi sebelumnya
Rp 9.940 per dolar AS.
Selain itu, harga minyak dunia di atas 100 dolar AS per barel akan
kembali membuat investor cemas dengan masih negatifnya performa neraca
perdagangan Indonesia. Kinerja rupiah juga masih dibayangi oleh
kekhawatiran potensi pengurangan stimulus moneter Federal Reserve pasca
membaiknya kondisi sektor tenaga kerja AS.
Pasar keuangan Asia berpotensi melemah merespon perbaikan data
ketenagakerjaan AS, kondisi itu memberi peluang besar dilakukan
pengurangan program pengurangan stimulus keuangan. Sedangkan rupiah
juga berpotensi melemah terhadap dolar AS, namun masih dalam dengan
penjagaan Bank Indonesia (BI).
Di sisi lain, pelemahan rupiah juga karena tekanan permintaan valuta
asing yang besar untuk repatriasi aset seperti pembagian deviden,
keuntungan dari pemodal asing, pembayaran utang luar negeri terutama
utang swasta, dan keluarnya modal asing dari pasar obligasi dan saham
senilai total empat miliar dolar AS. Cadangan devisa untuk bulan Juni
juga tercatat sebesar 98,1 miliar dolar AS, turun hampir tujuh miliar
dolar AS dari posisi bulan Mei sebesar 105,1 miliar dolar AS. [geng]
Rakhman Aries 08 Jul, 2013
-
Source: http://financeroll.co.id/news/