Financeroll - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah serempak melemah. Pasar terkapar merespons rilis indeks manufaktur AS yang menunjukkan angka di atas ekspektasi. Pelemahan rupiah Selasa ini salah satunya dipicu oleh laporan aktivitas manufaktur PMI AS yang naik di atas perkiraan. Akibatnya, dolar AS menguat tajam terhadap yen Jepang sehingga rupiah terimbas negatid dan konsolidasi melemah.
Selain itu, ISM Manufacturing Index AS naik ke 50,9 di atas perkiraan 50,6 dan publikasi bulan sebelumnya 49. Construction Spending AS juga mengalami peningkatan ke 0,5% dari sebelumnya 0,1%. Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 9.935 setelah mencapai level terkuatnya 9.930 per dolar AS dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu. Hanya saja, rekrutan tenaga kerja AS untuk sektor manufaktur justru dirilis terendah dalam empat tahun. Tapi, tenaga kerja sektor manufaktur ini tidak berdampak terlalu banyak ke pasar.
Sebab, dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) beberapa waktu lalu, Gubernur The Fed Ben Bernanke sudah meningkatkan target angka penganggurannya yang jadi syarat penarikan stimulus. ISM Manufacturing merupakan data lampau sehingga ada optimisme para pelaku pasar sesuai dengan proyeksi The Fed terhadap kondisi angka pengangguran yang cukup rendah pada semester II-2013. Apalagi, rendahnya tenaga kerja sektor manufaktur masih dipengaruhi oleh faktor musiman yang memicu rendahnya rekrutan tenaga kerja manufaktir pada Juni.
Akibatnya, dolar AS menguat dan pasar optimistis menantikan data non-farm payrolls AS Jumat pekan ini. Namun demikian, rupiah tidak melemah dalam. Sebab, pasar juga merespons momentum jelang libur pasar AS pada Kamis (4/7) sehingga berbagai mata uang juga masih diperdagangkan dalam kisaran sempit.
Sementara itu, sentimen dari Asia, tadi pagi, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga di level terendah 2,75%. Langkah ini sebagai upaya untuk meredakan tekanan di sektor ekspor. Tapi, ini tidak terlalu berdampak terhadap mata uang Asia. Sebab, nanti pasar masih harus melihat kondisi manufakturnya.
Akhirnya, dolar AS stagnan terhadap mayoritas mata uang utama tapi menguat terhadap euro. Indeks dolar AS bergeming di 83,21. Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke USD 1,3043 dari sebelumnya USD 1,3060 per euro. Dari bursa saham, posisi IHSG memang masih berputar-putar di sekitar support 4.740. Tapi, pada akhirnya indeks gagal tutup di atas suport tersebut.
Pada perdagangan Selasa (2/7) IHSG ditutup melemah 48,75 poin (1,02%) ke posisi 4.728,704. Intraday terendah 4.724,866 dan tertinggi 4.810,57. Investor asing mencatatkan net sell hingga Rp 363,4 miliar. [geng]
Sugeng Riyadi 03 Jul, 2013 -
Source: http://financeroll.co.id/news/78280/minim-sentimen-pendukung-pasar-domestik-melemah-2