Financeroll~Diawal kuartal baru investor kembali menanamkan modalnya pada asset beresiko (saham) dan menaruh harapan besar pada pemulihan ekonomi AS yang solid ditengah perlambatan ekonomi Cina yang dipandang investor tidak akan mempengaruhi keadaan ekonomi global.
Pasar sangat sensitif terhadap data AS saat ini karena harapan pasar terhadap program Federal Reserve untuk melanjutkan pembelian asset bulanan senilai $ 85 miliar, yang telah mendukung saham, obligasi dan komoditas di seluruh dunia bangkit dari keterpurukan.
Indeks Dow Jones Industrial naik 157.92 (1.06%) menuju 15.067.52, sedangkan indeks S & P 500 naik 18.11 poin (1.13%) menjadi 1.624.39, sementara indeks komposit Nasdaq bertambah 48.55 poin (1.43%) menjadi 3.451.8.
Sementara itu di pasar asia, indeks Nikkei naik 1.3% oleh aksi trading dalam menahan posisi profit taking di bursa. Nikkei berakhir lebih tinggi 175.18 poin pada 13.852.50 untuk hari ketiga berturut-turut. Indeks Topix jepang naik 1.5% dalam perdagangan tenang menuju 1.150.70.
Sentimen manufaktur Jepang juga berbalik positif dalam tiga bulan untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, sebagai tanda bahwa agresif stimulus moneter dan pengeluaran fiskal yang mulai berpengaruh.
Saham AS menambah keuntungan setelah indeks manufaktur dari Institute for Supply Management naik pada bulan Juni sebesar 50.9%, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 49%. Dimana indeks menunjukkan angka produksi untuk bulan juni naik menjadi 53.4% dari bulan lalu sebesar 48.6%.
Saham Eropa mencerminkan hasil yang positif dengan memperoleh 0,7% dalam volume perdagangan ringan saat para pedagang menunggu laporan ekonomi AS. Minyak mentah Brent naik lebih tinggi juga, naik hampir $ 1 per barel menjadi $ 103,10.
Harga obligasi inti Jerman turun lagi setelah membukukan kerugian pada bulan Juni, dengan yield hasil 10-tahun naik 2 basis poin sebesar 1,75% dalam perdagangan tegang sebelum rilis data manufaktur AS. @RJs
RAYJAYA SUMEDI 02 Jul, 2013 -
Source: http://financeroll.co.id/news/78117/kuartal-baru-perdagangan-pasar-global-pada-harapan-pemulihan-ekonomi-as-yang-solid