Financeroll - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menebus kehilangan poinnya yang terjadi sejak awal pekan ini dengan melesat 125 poin.
Aksi beli kebanyakan dilakukan oleh investor domestik. Beberapa saham unggulan jadi target aksi beli, pasalnya harganya rata-rata sudah sangat murah dan di bawah valuasi. Indeks pun sempat melesat sampai ke posisi tertingginya di 4.547,194.
Menutup perdagangan sesi I, pada Rabu (26/5), IHSG melesat 125,053 poin (2,83%) ke level 4.543,925. Sementara indeks unggulan LQ45 melesat 26,646 poin (3,70%) ke level 746,221. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun menghijau, dipimpin oleh saham-saham lapis dua di sektor industri dasar dan aneka industri. Saham-saham unggulan juga tak mau ketingalan ikut menguat.
Dorongan aksi beli ini dipicu oleh data-data ekonomi AS yang positif. Sentimen dari AS itu bisa menepis kekhawatiran investor akan melambatnya pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 109.457 kali pada volume 2,637 miliar lembar saham senilai Rp 3,668 triliun. Sebanyak 182 saham naik, sisanya 59 saham turun, dan 83 saham stagnan.
Di sisi lain, bursa saham China masih terpuruk di zona merah gara-gara sentimen dari dalam negeri. Sedangkan bursa-bursa regional lainnya bertahan di zona hijau sejak pagi tadi.
Sementara itu, berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini antara lain: Indeks Komposit Shanghai anjlok 25,92 poin (1,32%) ke level 1.933,59, Indeks Hang Seng menanjak 216,04 poin (1,09%) ke level 20.071,76, Indeks Nikkei 225 naik tipis 2,69 poin (0,02%) ke level 12.972,03, dan Indeks Straits Times bertambah 16,08 poin (0,52%) ke level 3.106,01.
Menutup perdagangan sesi I, pada Rabu (26/5), IHSG melesat 125,053 poin (2,83%) ke level 4.543,925. Sementara indeks unggulan LQ45 melesat 26,646 poin (3,70%) ke level 746,221. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun menghijau, dipimpin oleh saham-saham lapis dua di sektor industri dasar dan aneka industri. Saham-saham unggulan juga tak mau ketingalan ikut menguat.
Dorongan aksi beli ini dipicu oleh data-data ekonomi AS yang positif. Sentimen dari AS itu bisa menepis kekhawatiran investor akan melambatnya pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 109.457 kali pada volume 2,637 miliar lembar saham senilai Rp 3,668 triliun. Sebanyak 182 saham naik, sisanya 59 saham turun, dan 83 saham stagnan.
Di sisi lain, bursa saham China masih terpuruk di zona merah gara-gara sentimen dari dalam negeri. Sedangkan bursa-bursa regional lainnya bertahan di zona hijau sejak pagi tadi.
Sementara itu, berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini antara lain: Indeks Komposit Shanghai anjlok 25,92 poin (1,32%) ke level 1.933,59, Indeks Hang Seng menanjak 216,04 poin (1,09%) ke level 20.071,76, Indeks Nikkei 225 naik tipis 2,69 poin (0,02%) ke level 12.972,03, dan Indeks Straits Times bertambah 16,08 poin (0,52%) ke level 3.106,01.
Sejumlah saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya saham Indocement (INTP) naik Rp 1.350 ke Rp 22.950, Unilever (UNVR) naik Rp 1.250 ke Rp 27.250, SMART (SMAR) naik Rp 1.600 ke Rp 9.600, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 26.050.
Sedangkan saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain saham Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 28.450, Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 7.800, Saratoga (SRTG) turun Rp 725 ke Rp 4.775, dan Supreme Cable (SCCO) turun Rp 100 ke Rp 5.500. [geng]
Sugeng Riyadi 26 Jun, 2013 -
Source: http://financeroll.co.id/news/77719/sesi-pertama-aksi-beli-berlangsung-masif-ihsg-melaju-di-jalur-hijau