BPS: Ekpsor pada Mei Tertekan, Inflasi Juni 1,03%

Financeroll - Pada Mei 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nasional sebesar USD 16,07 miliar. Angka tersebut turun 4,99% dibandingkan ekspor Mei tahun lalu sebesar USD 16,83 miliar. Demikian disampaikan Suryamin, Kepala BPS, Senin (1/7).

Menurut Suryamin, bila dibandingkan ekspor nasional pada April 2013, ekspor pada Mei mengalami kenaikan sebesar 8,9%. Berdasarkan catatan BPS, ekspor Januari-Mei 2013 mencapai USD 76,25 miliar, angka ini turun 6,46% dibandingkan tahun lalu. Ekspor Mei masih mengalami penurunan karena harga komoditas masih rendah.

Sementara impor pada Mei mencapai USD 16,66 miliar, turun 2,19% dibandingkan Mei tahun lalu sebesar USD 17,04 miliar. Dibandingkan April, ekspor Mei turun 1,22%. Sementara, Impor sepanjang Januari-Mei mencapai USD 78,78 miliar. Dengan kondisi itu, neraca perdagangan Mei mencatat defisit USD 590,4 juta, karena impor lebih besar dari ekspor. Sementara, neraca perdagangan kumulatif, mulai Januari-Mei mencatat defisit USD 2,53 miliar.

Di sisi lain, BPS melaporkan inflasi Juni tercatat sebesar 1,03%, meningkat dari bulan sebelumnya yang mencatat deflasi 0,03%. Meski meningkat, inflasi Juni belum sepenuhnya terpengaruh kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Laju inflasi Juni 2013 masih di bawah Juni 2008 yang mencapai 2,46%, kendati lebih tinggi dari 2010 sebesar 0,97%. Pada kedua periode tersebut, laju inflasi juga dibayangi keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, meski hanya direalisasikan pada 2008. inflasi Juni dipicu inflasi inti yang mencapai 0,32% yang menyebabkan inflasi inti year on year 3,98%. Laju inflasi sepanjang Januari-Juni 2013 atau year to date mencapai 3,35%, sementara inflasi year on year telah mencapai 5,9%. [geng]